Kanker
adalah pertumbuhan sel yang tidak normal dengan cara multiplikasi dengan cepat
dan menyebar ke jaringan sekitarnya. Sel kanker akan merusak jaringan tubuh yang berakibat
gangguan fungsi organ yang terkena sel kanker. Berbagai faktor risiko kanker
yang telah diteliti antara lain faktor lingkungan yaitu polusi, bahan kimia dan
virus serta konsumsi bahan makan karsinogenik. Efek samping pengobatan pada kanker
juga menimbulkan masalah asupan makan yang berisiko terjadi gizi kurang.
Kanker dan Gizi Kurang
Penelitian
di rumah sakit menunjukkan bahwa pada saat pasien pertama kali didiagnosis
kanker terdapat 50 persen pasien mengalami penurunan berat badan dan status
gizi kurang. Pada kanker stadium lanjut pasien sering jatuh ke dalam kondisi
kurang energi protein (KEP) yang dikenal dengan kaheksia. Kaheksia adalah kumpulan
gejala yang ditandai dengan anoreksia,
penurunan berat badan, kehilangan masa otot, disfungsi organ, hipoalbuminemia,
peningkatan kebutuhan basal dan gangguan metabolisme zat gizi serta kelemahan. Mekanisma
kaheksia dan anoreksia pada kanker dapat dijelaskan melalui peran citokin
tubuh. Pada saat bibit kanker masuk ke
dalam tubuh maka tubuh akan merespon dengan memproduksi mediator protein yaitu
citokin. Citokin
diduga akan mempengaruhi sel otak dengan memunculkan gejala anoreksia. Citokin
ternyata juga mempengaruhi metabolisma lemak dan glukosa hati
Efek Samping Terapi Kanker
Sampai saat
ini tindakan medis yang dilakukan untuk terapi kanker adalah pembedahan,
radiasi, kemoterapi dan transplantasi. Terapi melalui imunonutrisi sudah mulai
dikembangkan dengan menggunakan berbagai zat yang diduga dapat menghambat
pertumbuhan sel kanker yaitu asam lemak tak jenuh ganda, arginin, glutamin,
vitamin A, C dan E.
Pembedahan
bertujuan untuk mengobati kanker secara lokal dan regional dengan mengangkat
tumornya saja atau mengurangi ukurannya. Efek samping dari pengobatan ini
sangat ditentukan oleh lokasi tumor. Terapi tumor pada usus dengan tindakan
reseksi usus baik parsial atau total akan menurunkan absorpsi zat gizi oleh
karena jumlah vili usus yang berkurang(1.3).
Penyinaran atau radiasi pada prinsipnya adalah membunuh sel kanker
sebanyak mungkin dengan mengusahakan agar jaringan sehat sekitarnya menerima
dosis yang minimal. Biasanya dilakukan 25-30
kali penyinaran, 5 kali dalam seminggu.
Efek samping penyinaran yang berdampak pada status gizi sangat ditentukan
oleh lokasi tumor yang disinar. Apabila penyinaran pada daerah kepala dan
leher, maka efek sampingnya berupa kesulitan mengunyah, menelan, saliva
mengental dan asam, karies gigi. Dampak penyinaran umumnya terjadi pada minggu
ke-2 atau ke-3 penyinaran dan berakhir sampai 2 – 3 minggu setelah penyinaran,
tetapi ada yang berlanjut sampai beberapa bulan setelahnya.
Terapi kanker dengan kemoterapi merupakan pengobatan
kanker secara sistemik dengan tujuan menghambat pertumbuhan sel kanker. Efek
samping yang timbul secara langsung terjadi dalam waktu 24 jam pengobatan,
berupa mual dan muntah yang hebat, sehingga akan mempengaruhi asupan makan. Di
RSCM 30 persen pasien kanker dengan terapi radiasi dan kemoterapi mengalami
gangguan saluran cerna.
Pengaturan Makan
Pengaturan makan pada pasien
kanker bertujuan untuk mengurangi efek samping terapi sehingga pasien dapat
memenuhi kebutuhan zat gizi melalui menu yang seimbang. Masih ada beberapa
perbedaan pendapat tentang pemberian makan pada pasien kanker. Ada yang
menganjurkan pemberian diet energi dan protein tinggi, tetapi ada juga yang
berpendapat bahwa pembatasan energi dan protein akan menghambat pemecahan sel
kanker. Dengan adanya kemoterapi yang dapat menghambat pemecahan sel kanker, maka
pemberian makan dengan energi dan protein tinggi dapat diterima(1.3).
Secara sederhana perhitungan
kebutuhan energi pada pasien kanker bergantung pada kondisi pasien, dengan
nilai berkisar 28-42 kcal/ kg berat badan/hari. Pada kasus gizi kurang, kebutuhan
energi dihitung berdasarkan berat badan aktual dan pada kasus obese berdasarkan
berat badan ideal. Komposisi zat gizi makro adalah protein 1.0-2.0 g/kg berat
badan/hari, lemak 20-30 persen dari kalori total dan karbohidrat 50-60 persen kalori total(1.3).
Kebutuhan vitamin meningkat sampai 10 kali di atas kebutuhan normal
pada kasus-kasus KEP, stress metabolik, kelaparan dan alkoholik. Sedangkan
kebutuhan mineral terutama besi, cobalt,
mangan, zink dan khromium dapat meningkat 2-5 kali dari angka kecukupan gizi. Pemberian mineral makanan
sumber iodium dapat dikurangi bila pasien menjalani internal radiasi(1.3.4).
Kebutuhan
cairan dihitung dengan dasar 35 ml/kg berat badan/hari atau 1500ml/m² luas
permukaan tubuh per hari dengan penambahan 10 persen pada setiap derajat
kenaikan suhu tubuh. Setelah penyinaran,
tetapi ada yang berlanjut sampai beberapa bulan setelahnya(1).
Terapi kanker dengan kemoterapi merupakan pengobatan
kanker secara sistemik dengan tujuan menghambat pertumbuhan sel kanker. Efek
samping yang timbul secara langsung terjadi dalam waktu 24 jam pengobatan,
berupa mual dan muntah yang hebat, sehingga akan mempengaruhi asupan makan. Di
RSCM 30 persen pasien kanker dengan terapi radiasi dan kemoterapi mengalami
gangguan saluran cerna.
Obat Kanker dari Jamur Dewa, berkhasiat untuk mencegah dan mengobati kanker secara alami.